Tanjungbalai – ProfesionalNews.com
Dewan Pengurus Majlis Ulama Indonesia Kota Tanjungbalai mengadakan kecamatan safari dakwah salah kegiatan kepada majlis taklim se-kota Tanjungbalai digedung MUI Tanjungbalai.
Dalam kegiatan tersebut, Plt Walikota Tanjungbalai, H Waris Thalib, S.Ag.MM turut hadir sekaligus members Accra tersebut. Kepedulian dan respon Plt Walikota Tanjungbalai terhadap berbagai kecamatan yang dilakukan berbagai lembaga ini sejalan dengan salah satu Visi Pemerintah Kota Tanjungbalai dalam bidang agama yaitu ‘RELIGIUS.’
Dalam rangka mendukung visi misi ‘RELIGIUS’ tersebut, MUI Kota Tanjungbalai menyelenggarakan safari da’wah dalam acara yang bertemakan “Pembinaan Keluarga Sakinah Bagi Majelis Ta’lim se-Kota Tanjungbalai”, di Aula MUI Tanjungbalai, jalan Gaharu II, Kelurahan Sirantau, Tanjungbalai, Selasa (7/12/2021).
Waris Thalib had it langsung untuk membuka kegiatan sekaligus menjadi nara sumbernya. Turut hadir juga Kepala Kementerian Agama Kota Tanjungbalai H.Al Ahyu serta Hj. Rusmini selaku Ketua Komisi Perempuan MUI Sumut dan dihadiri juga Ketua Umum MUI Kota Tanjungbalai Hajarul Aswadi.
Adapun yang menjadi peserta kegiatan Pembinaan Keluarga Sakinah Bagi Majelis Ta’lim se-Kota Tanjungbalai” sebanyak 40 peserta dari kalangan kaum Ibu-ibu pengajian serta perwakilan Majelis Ta’lim se kota tanjungbalai.
Plt Walikota Tanjungbalai, H.Waris Thalib,S.Ag.MM dalam Samaritan saat membuka acara tersebut sangat mengapresiasi MUI Kota Tanjungbalai yang telah menggelar kegiatan ini, ia mengatakan, bahwa majelis Ta’lim memiliki peran strategis dalam pembinaan umat untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah.
“Keluarga SAMAWA adalah dambaan semua umat dalam mewujudkan rumah tangga yang berkualitas,” ucap Waris.
Plt Walikota Tanjungbalai, Waris Thalib juga menyarankan untuk memperhatikan 4 (empat) aspek penting dalam membina keluarga yakni: aspek agama, aspek pendidikan, aspek ekonomi, dan aspek sosial budaya. Menurutnya, keempat aspek ini memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera baik rohani maupun jasmani.
“Dalam rumah tangga yang Islami segala adab-adab Islam dipelajari dan dipraktekkan sebagai filter bagi penyakit moral di era globalisasi ini. Suami bertanggung jawab terhadap perkembangan pengetahuan keislaman istri, dan bersama-sama menyusun program bagi pendidikan anak-anaknya. Saling tolong-menolong dan saling mengingatkan untuk meningkatkan kefahaman dan praktik ibadah. Oleh sebab itu suami dan istri harus memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang Islam,” ucap Waris menyambung.
“Rumah tangga didirikan dalam rangka ibadah kepada Allah, membina rumah tangga jauh dari unsur kemaksiatan atau yang tidak Islami. Sebagaimana tugas kita di muka bumi ini yang hanya untuk mengabdi/beribadah kepada Allah, maka pernikahan pun harus diniatkan dalam rangka hal tersebut. Beberapa contoh yang tidak Islami, proses berpacaran, dan tradisi-tradisi budaya yang melanggar syariat”, tegasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Waris mengajak dan menghimbau serta berpesan kepada seluruh jamaah untuk senantiasa membuka hati dalam merajut kebaikan berumah tangga dan senantiasa taqwa kepada Allah SWT sebagai landasannya. Waris mengharapkan agar kegiatan itu dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat memberi manfaat bagi para peserta.
“Saya menghimbau kepada semua peserta agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, serta terus memperbaiki diri dan berjuang untuk bisa menjadi keluarga yang sehat dan sejahtera,” pungkasnya.(Syamsul adly)