
PENDAHULUAN
Menurut Sodang P.Siagian Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yangdidasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukansebelumnya.Jadi administrasi merupakan suatu hubungan kerjasama untuk saling melayani dan mengarahkan secara teratur atau sistematis dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuanyang diinginkan bersama.
Kurikulum juga berarti “kereta”, seperti kuda pacu kuno, instrumen yang membawa seseorang dari awal hingga akhir. Konon, penggunaan silabus yang semula di bidang olahraga ini kemudian digunakan di bidang pendidikan, menjelaskan bahwa kamus Webster “berlaku khusus untuk mata kuliah di perguruan tinggi,” kata Nasution menambahkan. Kurikulum, yang diterbitkan dalam Webster’s Dictionary pada tahun 1955, berarti “serangkaian mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah pendidikan tinggi yang harus ditempuh untuk memperoleh ijazah atau jenjang. Juga, yang dimaksud dengan lembaga pendidikan adalah semua pendidikan yang diberikan.
Kurikulum dengan demikian adalah seperangkat rencana dan pengaturan pengajaran atau pengajaran atau pendampingan dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan pengajaran atau hasil pengajaran yang dicapai oleh peserta didik, kegiatan belajar mengajar, dan kurikulum itu sendiri. mencakup implementasi kurikulum, pembinaan, pengembangan kurikulum, dan persiapan sehari-hari, termasuk pembelajaran. Pada umumnya lembaga pendidikan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tugas pendidikan dan membentuk manusia yang baik sebagai tujuan kurikulum pembelajarannya.
PEMBAHASAN
Pengertian Administrasi kurikulum menurut para ahli yaitu :
- Menurut Suharsimi Arikunto, Administrasi Kurikulum adalah administrasi yang di tunjukkan untuk keberhasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal, dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar tersebut.
- Menurut Dr. H. Hasbiyallah, M.Ag dan Mahlil Nurul Ihsan, M.Pd , Administrasi Kurikulum Adalah segenap rangkaian proses usaha bersama yang sadar yang bertujuan untuk mengatur penyelenggaraan kurikulum dalam rangka memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran dengan memusatkan upaya untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar peserta didik.
Dapat disimmpulkan Secara garis besar Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Paradigma Dan Perencanaan Kurikulum
Paradigma adalah kumpulan nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang mengenai realita dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realitaitu. Adapun perencanaan dan perubahan kurikulum di Indonesia telah dilakukan beberapa kali, yakni:
- Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama Rencana Pembelajaran 1947.
- Pada tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan. Dengan berganti nama menjadi Rencana Pelajaran Terurai 1952.
- Menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pendidikan di Indonesia. Kali ini diberi nama dengan Rencana pendidikan 1964.
- Kurikulum 1968 merupakan pemabaharuan dari kurikulum1964. Yaitu perubahan struktur pendiddikan dari panca wardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
- Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif.
- Kurikulum 1984 mengusung proses skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan itu penting.Kurikulum ini juga sering disebut dengan kurikulum 1975 yang disempurnakan.
- Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulum – kurikulum sebelumnya.
Kurikulum kita 7 kali telah mengalami pergantian. Hal senada juga diungkapkan oleh Hamalik (2003: 19)menyebutkan bahwa dalam perubahan kurikulum dipengaruhi olehbeberapa faktor diantaranya:
- Tujuan filsafat pendidikan nasional yang dijadikan yang dijadikansebagai dasar untuk merumuskan tujuan institusional yang pada gilirannya menjadi landasan merumuskan tujuan kurikulum suatusatuan pendidikan.
- Sosial budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat
- Keadaan lingkungan (interpersonal, kultural, biokologi, geokologi).
- Kebutuhan pembangunan POLISOSBUDHANKAM
- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuaidengan sistem nilai dan kemanusiaan serta budaya bangsa.
Sturuktur dan Fungsi Kurikulum
Struktur kurikulum adalah model dan susunan mata pelajaran yang harus diselesaikan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman isi ajar setiap mata pelajaran pada satuan pengajaran didasarkan pada kompetensi yang harus dikuasai siswa sesuai dengan beban belajar yang ditentukan dalam struktur kurikulum. Kualifikasi yang relevan terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.
Dalam proses pengajaran perlu diterapkan manajemen kurikulum agar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum lebih efektif, efisien dan optimal dengan memperkuat berbagai sumber belajar, pengalaman belajar dan komponen kurikulum. Ada beberapa fungsi dari administrasi kurikulum di antaranya sebagai berikut:
- Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana danefektif.
- Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasilyang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melaluikegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstrakurikuler yang di kelolasecara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
- Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pesertadidik maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola secara efektif dapatmemberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupunlingkungan sekitar.
Pengorganisasi Kurikulum
Salah satu aspek yang perlu dipahami dalam pengembangan kurikulumadalah aspek yang berkaitan dengan organisasi kurikulum. Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Beberapa cara mereorganisasi kurikulum dalam (Zainal Arifin, 2011) yaitu sebagai berikut:
- Reorganisasi melalui Mata Pelajaran
Reorganisasi melalui mata pelajaran ialah buku merupakan sumber belajar yang penting bagi peserta didik dalam memperlajari kurikulum.
- Reorganisasi dengan Cara Tambal Sulam
Memilih kurikulum yang baik yang sesuai dengan kondisi dantujuan sekolah. Dengan demikian, kurikulum sekolah menjadi kaya denganprogram-program terbaik dan berusaha menghilangkan program yangdianggap kurang baik.
- Reorganisasi melalui Analisis Kegiatan
Dengan menganalisis kegiatan yang berhubungan dengan segalajegiatan yang ada dalam kehidupan masyarakat siswa. Bahwa analisiskegiatan ini bertujuan supaya bahan/ materi pelajaran dapat diarahkanpada kehidupan masyarakat yang nyata.
- Reorganisasi melalui Fungsi Sosial
Merumuskan fungsi sosial ialah bahan pelajaran disampaikandengan mengarah ke dalam kehidupan sosial, bagaimana siswa nantinyahidup bersosial antar individu atau kelompok dalam masyarakat.
- Reorganisasi melalui Survei Pendapat
Survei pendapat bisa dilakukan dari beberapa pihak. seperti pesertadidik, orang tua, guru, pengawas, kepala sekolah, tokoh masyarakat, danmitra sekolah (Zainal Arifin, 2011).
- Reorganisasi melalui Studi Kesalahan
Pada tahap ini asalisis studi kesalahan terhadap proses belajar danhasilnya.
Ross Moaney dan kawan-kawan menganaslisis 330 masalahkebutuhan remaja yang dibagi menjadi 11 kelompok, yaitu: perkembangan jasmani dan kesehatan, biaya hidup dan pekerjaan, kegiatan sosial danrekreasi, berkeluarga, minikah dan seks, hubungan sosial secara psikologis,hubungan pribadi, moral, dan keagamaan, rumah tangga dan kerabat, pendidikan dan kerja sama, penyesuaian terhadap pekerjaan sekolah, kurikulum dan prosedur pembelajaran (Zainal Arifin, 2011).
Penulis :
Beni Fernando Sihotang ( 200101010 )
Mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Dosen Pengamppu : Helena Turnip , M.Pd
Bahkan seorang anak tahu cara menghasilkan $ 100 hari ini. https://iujxnsp.com/27?r=yuqrebng35846